Entomologi berasal dari kata entomon yang bermakna serangga dan logos yang bermakna ilmu pengetahuan. Secara definisi, entomologi dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari serangga. Meskipun dalam pelaksanaannya, ruang lingkup entomologi diperluas hingga mencangkup artropoda (hewan beruas-ruas) lainnya, khususnya laba-laba dan kerabatnya (Arachnida atau Arachnoidea), serta luwing dan kerabatnya (Millepoda dan Centipoda). Ilmuwan yang bergerak di bidang entomologi disebut dengan entomolog.
Sebagai disiplin ilmu yang sudah
berkembang pesat entomologi kini dapat dibagi menjadi dua cabang ilmu
yaitu Entomologi Dasar dan Entomologi Terapan.
A. Entomologi Dasar dibagi lagi menjadi sub-cabang ilmu yang lebih khusus antara lain
1. Morfologi Serangga
Morfologi serangga adalah ilmu yang
mempelajari bentuk dan struktur tubuh serangga, biasanya lebih
ditekankan kepada bentuk dan struktur luar tubuh serangga.
2. Anatomi dan Fisiologi Serangga
2. Anatomi dan Fisiologi Serangga
Anatomi dan fisiologi serangga adalah ilmu yang mempelajari bentuk dan struktur organ dalam serangga beserta fungsinya.
3. Perilaku (behavior) Serangga
3. Perilaku (behavior) Serangga
Perilaku serangga adalah
ilmu yang mempelajari apa yang dilakukan serangga, bagaimana dan kenapa
serangga melakukannya.
4. Ekologi Serangga
4. Ekologi Serangga
Ekologi serangga adalah ilmu yang
mempelajari hubungan serangga dengan lingkungannya baik lingkungan
biotik (organisme lain) maupun lingkungan abiotik, (faktor fisik dan
kimia).
5. Patologi Serangga
5. Patologi Serangga
Patologi serangga adalah ilmu yang
mempelajari serangga sakit baik tingkat individu (patobiologi) maupun
pada tingkat populasi (epizootiologi).
6. Taksonomi Serangga
6. Taksonomi Serangga
Taksonomi serangga adalah ilmu yang mempelajari tatanama dan penggolongan serangga.
Sumber gambar : Entomologi
Dalam mengkaji taksonomi ini banyak para ahli serangga (Entomologyst) mengkhusukan kajian hanya pada satu ordo bahkan satu famili dari serangga, mereka memberi nama ilmunya biasanya didasarkan kepada nama ilmiah kelompok serangga tersebut seperti:
1. Apiology (melittology), adalah ilmu yang khusus mempelajari lebah.
2. Coleopterology, adalah ilmu yang khusus mempelajari kumbang.
3. Dipterology, adalah ilmu yang khusus mempelajari lalat.
4. Hemipterology, adalah ilmu yang khusus mempelajari kepik.
5. Lepidopterology, adalah ilmu yang khusus mempelajari kupu-kupu dan ngengat.
6. Myrmecology, adalah ilmu yang khusus mempelajari semut.
7. Orthopterology, ilmu yang khusus mempelajari belalang, jangkrik,kecoak dan sebangsanya.
1. Entomologi Forensik
Entomologi forensik memfokuskan kajian
pada penyelidikan kematian manusia dengan menggunakan serangga sebagai
petunjuk. Jenis, fase kehidupan dan suksesi serangga yang berasosiasi
dengan mayat, misalnya berbagai jenis lalat seperti Cochliomyia
macellaria, Hydrotaea aenescens,dan Sarcophaga haemorrhoidalis dan
kumbang bangkai seperti Nicrophorus orbicollisda dan Necrophila
americana dapat digunakan untuk memprediksi saat dan lokasi kematian
manusia yang bersangkutan.
2. Entomologi Kedokteran (Medical Entomology)
2. Entomologi Kedokteran (Medical Entomology)
Entomologi kedokteran memfokuskan kajian pada golongan serangga pengganggu
manusia, baik yang langsung (penyengat/menggigit mangsa seperti tawon,
lebah, kutu dan serangga berbisa lainnya), maupun yang tidak lansung
(vektor penyakit seperti lalat, nyamuk, kecoak, pinjal/kutu.
3. Entomologi Peternakan (Veterinary Entomology)
3. Entomologi Peternakan (Veterinary Entomology)
Entomologi peternakan memfokuskan kajian kepada serangga yang mengganggu pada
peternakan baik yang bersifat lansung seperti caplak, kutu yang bersifat
ektoparasit pada hewan ternak maupun yang berperan sebagai vektor
penyakit. Hewan dapat berfungsi sebagai inang alternatif bagi berbagai
patogen penyebab penyakit pada manusia dan tidak jarang serangga
berperan sebagai vektornya. Misalnya penyakit malaria dapat ditularkan
dari kera ke manusia dan sebaliknya, dengan vektor perantara adalah
nyamuk Anopheles. Penyakit flu burung (avian influensa) dapat ditularkan
dari unggas ke manusia.
4. Entomologi Perkotaan (Urban Entomology)
4. Entomologi Perkotaan (Urban Entomology)
Entomologi perkotaan secara khusus mengkaji serangga-serangga yang menjadi masalah dikawasan
perkotaan, dan lebih difokuskan pada serangga-serangga yang
berasosiasi dengan manusia (fasilitas manusia) yang masih hidup seperti
kecoak, lalat, nyamuk, dan rayap di perumahan, hotel, apartemen, gudang,
perkantoran, kapal laut, maupun pesawat udara.
5. Entomologi Kehutanan (Forest Entomology)
5. Entomologi Kehutanan (Forest Entomology)
Entomologi kehutaan memfokuskan pengkajian pada serangga-serangga
yang berada pada ekosistem hutan, baik serangga yang bermanfaat seperti
lebah madu berperan sebagai produsen dan polinator di ekosistem hutan,
dan sebagian rayap (Capritermes) dapat berperan sebagai serangga saprofit
yang membantu menguraikan materi organik berupa serasah dan pohon tumbang
di ekosistem hutan. Sedangkan kelompok rayap lain (Coptotermes) berperan
sebagi hama merusak hutan jati.
6. Entomologi Pertanian (Agricultural Entomology)
6. Entomologi Pertanian (Agricultural Entomology)
Entomologi pertanian memfokuskan kajian pada serangga-serangga yang berasosiasi dengan
ekosistem pertanian seperti tanaman hortikultura, tanaman pangan dan
perkebunan baik yang menguntungkan seperti serangga pollinator, peredator
dan parasitoid maupun serangga herbivora yang berperan sebagai hama yang
dapat merusak semua bagian tanaman mulai dari akar, batang, daun, bahkan
sampai ke buah dan biji yang sudah tersimpan di gudang.
Referensi : wikipedia, pembagian entomologi
Posting Komentar untuk "Entomologi"