Pertanian Ramah Lingkungan: Bagaimana Jamur Mengubah Budidaya Ubi Jalar

Dalam dunia pertanian, menemukan cara yang berkelanjutan dan efektif untuk melindungi tanaman dari hama merupakan tantangan. Salah satu solusi menjanjikan datang dari sumber yang tak terduga: jamur yang disebut Beauveria bassiana. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa jamur entomopatogen ini bisa menjadi solusi yang sangat membantu bagi petani ubi jalar dan menawarkan alternatif ramah lingkungan untuk pestisida kimia tradisional.



#Masalah: Kumbang pada Ubi Jalar

Kumbang ubi jalar, khususnya Cylas formicarius, terkenal karena menyebabkan kerusakan signifikan pada tanaman ubi jalar. Hama ini dapat menyebabkan kehilangan hasil yang substansial, membuat petani sulit mempertahankan produktivitas dan keuntungan. Pestisida kimia tradisional telah menjadi solusi utama, tetapi mereka datang dengan serangkaian masalah mereka sendiri, termasuk kerusakan lingkungan dan pengurangan populasi serangga yang menguntungkan.


Solusi: Beauveria bassiana

Para peneliti melakukan studi di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, untuk membandingkan efektivitas Beauveria bassiana dengan pestisida kimia tradisional. Hasilnya sangat mengesankan. Ladang yang diaplikasikan dengan B. bassiana mengalami peningkatan dalam produktivitas umbi, menghasilkan 43 ton per hektar dibandingkan hanya 20 ton per hektar dengan pestisida kimia. Selain itu, kerusakan umbi berkurang secara signifikan, dengan hanya 1-2% kerusakan di ladang yang diaplikasikan dengan B. bassiana dibandingkan dengan 19-21% di ladang yang diaplikasikan secara kimia.


Keuntungan Menggunakan B. bassiana

Keuntungan menggunakan B. bassiana melebihi hasil yang lebih tinggi dan kerusakan yang lebih rendah. Biopestisida inovatif ini juga mendukung populasi serangga yang menguntungkan, yang sangat penting untuk pengendalian hama alami. Predator seperti Coccinella sp. (kumbang kepik) dan Paederus fuscipes ditemukan dalam jumlah yang jauh lebih tinggi di ladang yang diobati dengan B. bassiana. Misalnya, ada 86 individu Coccinella sp. di ladang inovatif dibandingkan hanya 2-3 di ladang yang menggunakan metode tradisional. Predator ini efektif dalam mengendalikan hama lain, seperti B. tabaci, dengan Coccinella sp. mampu memangsa hingga 41 nimfa setiap hari.


Masa Depan yang Berkelanjutan

Studi ini menyoroti potensi B. bassiana sebagai biopestisida yang berkelanjutan dan efektif untuk budidaya ubi jalar. Dengan mengurangi ketergantungan pada pestisida kimia, petani dapat melindungi tanaman mereka sambil juga melestarikan lingkungan dan mendukung populasi serangga yang menguntungkan. Pendekatan ini tidak hanya menghasilkan hasil dan kualitas tanaman yang lebih baik tetapi juga mempromosikan ekosistem yang lebih sehat.


Kesimpulan

Penggunaan Beauveria bassiana mewakili langkah maju yang signifikan dalam pertanian berkelanjutan. Dengan mengadopsi biopestisida ramah lingkungan ini, petani ubi jalar dapat mencapai produktivitas yang lebih tinggi, mengurangi kerusakan tanaman, dan mendukung populasi pengendali hama alami yang berkembang. Teknologi inovatif ini menawarkan alternatif yang menjanjikan untuk pestisida kimia, membuka jalan bagi masa depan pertanian yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan.


Sumber : disini

Posting Komentar untuk "Pertanian Ramah Lingkungan: Bagaimana Jamur Mengubah Budidaya Ubi Jalar"