Produksi Massal In Vitro Parasitoid Serangga

Dalam persaingan yang terus berkembang melawan hama pertanian, peneliti bernama Rasul Jumaev dan Khojimurad Kimsanbaev telah membuat kemajuan dalam mengembangkan teknologi untuk reproduksi massal in vitro serangga parasitoid. Fokus mereka pada Trichogrammatidae dan Braconidae yang merupakan dua famili  penting dalam pengendalian hama, menjanjikan revolusi dalam cara kita mengelola hama pertanian.


Tantangan Pembiakan Secara Tradisional

Metode tradisional pembiakan serangga parasitoid terkenal sangat memakan tenaga dan waktu, sering kali memerlukan waktu antara 40 hingga 60 hari untuk reproduksi. Proses yang panjang ini telah menjadi hambatan signifikan untuk penggunaan luas serangga bermanfaat ini dalam pengendalian hama.


Terobosan dengan Media Nutrisi Buatan

Penelitian Jumaev dan Kimsanbaev bertujuan untuk mengatasi tantangan ini dengan bereksperimen dengan media nutrisi buatan, terutama menggunakan hemolimfa dari berbagai serangga. Hasilnya menjanjikan. Misalnya, Trichogramma chilonis menunjukkan tingkat infestasi yang mengesankan sebesar 82,4%, dengan total waktu perkembangan dari telur hingga dewasa hanya 11,2 hari. Ini adalah peningkatan yang signifikan dibandingkan dengan metode tradisional, menunjukkan bahwa media buatan dapat secara signifikan mengurangi biaya dan tenaga kerja.


Hemolimfa Menjadi Kunci Keberhasilan

Hasil dari Braconidae

Studi ini meneliti efektivitas hemolimfa serangga untuk perkembangan in vitro spesies Braconidae. Dengan menggunakan hemolimfa dari Galleria mellonella dan cacing tambang, para peneliti menciptakan media makanan buatan dan menilai tingkat keberhasilan Bracon hebetor dan Bracon juglandis di bawah kondisi terkontrol. Bracon hebetor mencapai tingkat keberhasilan 85,8% dan waktu perkembangan rata-rata 11,7 hari. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa penggunaan hemolimfa dari berbagai serangga seperti Heliothis armigera, Plutella maculipenins, dan Bombyx mori dapat meningkatkan efisiensi reproduksi Braconidae. Teknologi ini diharapkan dapat berkontribusi pada reproduksi massal entomofag parasit dan industrialisasi perlindungan tanaman biologis di masa depan.

Hasil dari Trichogrammatidae

Penelitian ini juga mencakup hasil yang signifikan untuk spesies Trichogrammatidae. Tiga spesies Trichogramma yang diteliti adalah Trichogramma chilonis, Trichogramma pintoi, dan Trichogramma evenecens. Hasil eksperimen menunjukkan bahwa Trichogramma chilonis memiliki tingkat infestasi sebesar 82,4%, dengan waktu perkembangan dari telur hingga dewasa hanya 11,2 hari. Penelitian ini menekankan pentingnya pemilihan media nutrisi buatan yang tepat untuk reproduksi in vitro Trichogramma, dengan hemolimfa dari berbagai serangga digunakan sebagai komponen utama makanan. Selain itu, dua jenis kartu telur buatan direkomendasikan untuk memfasilitasi reproduksi in vitro, dengan kartu telur berbentuk kantong ditemukan lebih efektif dan cocok untuk produksi industri Trichogramma di biolaboratorium.


Implikasi untuk Reproduksi Massal yang Diindustrialisasi

Temuan ini menunjukkan bahwa kandungan hemolimfa yang lebih tinggi dalam media buatan meningkatkan perkembangan parasitoid yang diuji. Ini membuka potensi untuk reproduksi massal yang diindustrialisasi dari organisme parasitoid ini, membuat pengendalian hama biologis lebih efisien.


Kesimpulan

Penelitian Jumaev dan Kimsanbaev menandai kemajuan signifikan dalam bidang pengendalian hama secara biologis. Dengan memanfaatkan media nutrisi buatan dan hemolimfa serangga, mereka telah membuka jalan untuk produksi massal serangga parasit yang lebih efisien dan hemat biaya. Terobosan ini memiliki potensi besar untuk pertanian berkelanjutan, menawarkan alat yang kuat dalam melawan hama pertanian.


Sumber : disini

Posting Komentar untuk "Produksi Massal In Vitro Parasitoid Serangga"