Pendahuluan
Indonesia adalah salah satu negara penghasil kelapa terbesar, namun produktivitasnya terhambat oleh berbagai hama, seperti Rhynchophorus vulneratus (Asian Palm Weevil, APW) dan Oryctes rhinoceros (Coconut Rhinoceros Beetle, CRB). Penelitian terbaru bertujuan mengevaluasi efektivitas tiga jenis feromon—Oricmas, Rhynchomonas, dan Feromonas—untuk pengendalian kedua hama ini.
Metode Penelitian
Penelitian dilakukan di empat stasiun riset di Sulawesi Utara selama enam bulan (April-September 2020). Perangkap feromon dipasang di lokasi dengan infestasi alami hama. Setiap lokasi memiliki tiga perangkap dengan feromon yang berbeda. Hama yang tertangkap diamati untuk mengevaluasi jumlah total dan rasio jenis kelamin.
Hasil Penelitian
-
Jumlah Hama yang Tertangkap:
- Sebanyak 3.723 hama tertangkap: 1.901 R. vulneratus dan 1.822 O. rhinoceros.
- Feromon Oricmas paling efektif menangkap kedua hama (43,45% R. vulneratus dan 45,01% O. rhinoceros).
-
Efektivitas Berdasarkan Jenis Feromon:
- Oricmas unggul untuk menangkap kedua jenis hama.
- Rhynchomonas efektif menangkap R. vulneratus.
- Feromonas efektif menangkap O. rhinoceros.
-
Rasio Jenis Kelamin:
- Sebagian besar hama yang tertangkap adalah betina, yaitu 70,91% untuk R. vulneratus dan 56,70% untuk O. rhinoceros. Hal ini penting karena betina adalah penyebab utama siklus reproduksi hama.
-
Dampak pada Kerusakan Tanaman:
- Serangan O. rhinoceros pada daun kelapa menurun secara signifikan setelah penggunaan feromon. Pada beberapa varietas kelapa, jumlah kerusakan daun turun hingga 0,23 potongan per pelepah.
Kesimpulan dan Aplikasi Praktis
Penelitian ini menunjukkan bahwa perangkap feromon berbasis Oricmas sangat efektif untuk mengendalikan populasi R. vulneratus dan O. rhinoceros. Untuk strategi pengendalian yang lebih spesifik, Rhynchomonas dapat digunakan untuk memonitor dan mengendalikan R. vulneratus, sedangkan Feromonas cocok untuk O. rhinoceros. Selain itu, perangkap ini juga mampu memutus siklus hidup hama dengan menangkap betina yang telah matang secara reproduktif.
Rekomendasi
- Pengendalian Hama Terpadu (IPM): Integrasikan perangkap feromon dalam program IPM untuk meminimalkan kerusakan tanaman dan meningkatkan hasil panen.
- Pemantauan Populasi: Gunakan feromon untuk memonitor populasi hama dan menentukan waktu yang tepat untuk intervensi lebih lanjut.
- Penelitian Lanjutan: Studi lebih lanjut diperlukan untuk mengevaluasi efektivitas perangkap feromon pada skala perkebunan yang lebih luas dan pengaruhnya terhadap hasil panen.
Penggunaan feromon adalah langkah strategis menuju pengendalian hama yang lebih ramah lingkungan, efisien, dan berkelanjutan. Penelitian ini memberikan dasar yang kuat untuk implementasi teknologi ini di berbagai wilayah penghasil kelapa.
Sumber : disini
Posting Komentar untuk " Efektivitas Feromon untuk Pengendalian Hama Kelapa: Hasil Penelitian"