Upaya Meningkatkan Produktivitas Kakao dengan Agroforestri

Perubahan iklim telah menjadi tantangan besar bagi sektor pertanian global, termasuk bagi petani kakao di Ghana. Sebagai salah satu negara penghasil kakao terbesar di dunia, Ghana menghadapi tekanan untuk meningkatkan produksi kakao sekaligus mengurangi dampak lingkungan seperti deforestasi. Salah satu solusi yang semakin populer adalah agroforestri, yaitu integrasi pohon atau tanaman kayu ke dalam sistem pertanian. Artikel ini akan membahas bagaimana agroforestri dapat menjadi strategi pertanian cerdas iklim (Climate-Smart Agriculture/CSA) dan perspektif petani kakao di Ghana terhadap praktik ini.

Apa Itu Agroforestri dan Manfaatnya?

Agroforestri adalah sistem pengelolaan sumber daya alam yang menggabungkan pohon dengan tanaman pertanian atau hewan ternak. Praktik ini diyakini dapat memberikan berbagai manfaat, seperti:

  • Meningkatkan Produktivitas Tanaman: Pohon dapat memberikan naungan dan menjaga kelembaban tanah, yang membantu pertumbuhan kakao.
  • Mengurangi Emisi Karbon: Pohon menyerap karbon dari atmosfer, sehingga membantu mitigasi perubahan iklim.
  • Meningkatkan Keanekaragaman Hayati: Agroforestri menciptakan habitat bagi satwa liar, seperti burung dan serangga.
  • Memberikan Pendapatan Tambahan: Petani dapat memanfaatkan kayu atau buah dari pohon yang ditanam sebagai sumber pendapatan tambahan.

Perspektif Petani Kakao di Ghana

Studi yang dilakukan di tujuh komunitas sekitar Taman Nasional Kakum, Ghana, mengungkapkan bahwa sebagian besar petani memiliki persepsi positif terhadap agroforestri. Sebanyak 82% dari 100 petani yang diwawancarai menyatakan kesediaan mereka untuk mengintegrasikan pohon ke dalam kebun kakao mereka. Namun, kesediaan ini tidak serta merta berarti mereka akan berpartisipasi dalam program agroforestri yang meminta mereka menambah jumlah pohon di lahan mereka.



Manfaat Lokal dan Pribadi


Bagi petani, agroforestri memberikan manfaat langsung, seperti pendapatan tambahan dari penjualan kayu bakar atau buah. Seorang petani dari Mangoase menjelaskan, "Kehidupan sulit setelah musim panen kakao. Salah satu cara saya bertahan adalah dengan menjual cabang pohon yang saya tanam."


Manfaat bagi Pertanian


Petani juga menyadari bahwa pohon dapat mendukung pertumbuhan kakao dengan memberikan naungan dan menjaga kesuburan tanah. Seorang petani dari Somnyamekodur mengatakan, "Saya menanam sekitar 6 pohon per hektar kebun. Pohon-pohon ini membantu mengurangi dampak sinar matahari dan membuat kakao tumbuh dengan baik."


Manfaat Global


Beberapa petani juga menyadari manfaat global agroforestri, seperti konservasi keanekaragaman hayati dan penyerapan karbon. Seorang petani dari Antwikwaa berkata, "Ketika pohon terakhir mati, manusia juga akan mati. Pohon melindungi kita dari lapisan ozon, memberikan udara segar, dan membantu hujan turun secara teratur."



Tantangan dalam Mengadopsi Agroforestri


Meskipun banyak petani menyadari manfaat agroforestri, ada beberapa tantangan yang menghambat adopsi praktik ini:

  • Karakteristik Lahan: Ukuran, usia, dan tinggi kebun kakao memengaruhi kemampuan petani untuk menanam pohon. Petani dengan kebun yang sudah tua atau tinggi cenderung enggan menambah pohon karena dianggap dapat mengganggu produktivitas kakao.
  • Ekosistem Varietas Kakao: Varietas kakao hibrida yang umum ditanam di Ghana tidak cocok dengan terlalu banyak naungan. Pohon yang terlalu banyak dapat meningkatkan risiko penyakit seperti black pod dan swollen shoot.
  • Karakteristik Sosial-Ekonomi Petani: Usia, status residensi, dan tingkat pendapatan petani juga memengaruhi keputusan mereka. Petani yang lebih tua atau migran mungkin kesulitan mengadopsi praktik agroforestri karena keterbatasan sumber daya.


Implikasi Kebijakan dan Rekomendasi

Studi ini menunjukkan bahwa kesadaran akan manfaat agroforestri saja tidak cukup untuk mendorong petani mengadopsi praktik ini. Beberapa rekomendasi yang dapat dipertimbangkan adalah:

  • Memberikan Insentif: Pemerintah dan organisasi non-pemerintah perlu menyediakan insentif finansial atau teknis untuk mendorong partisipasi petani.
  • Pendampingan Berkelanjutan: Petani membutuhkan dukungan teknis dan pelatihan berkelanjutan untuk mengatasi tantangan dalam menerapkan agroforestri.
  • Mempertimbangkan Konteks Lokal: Program agroforestri harus dirancang dengan mempertimbangkan karakteristik lahan dan sosial-ekonomi petani.


Kesimpulan

Agroforestri memiliki potensi besar sebagai strategi pertanian cerdas iklim untuk meningkatkan produktivitas kakao sekaligus mengurangi deforestasi. Namun, adopsi praktik ini tidak bisa dilakukan secara instan. Dibutuhkan pendekatan yang holistik dan berbasis konteks lokal untuk memastikan bahwa agroforestri dapat memberikan manfaat maksimal bagi petani dan lingkungan. Dengan dukungan yang tepat, agroforestri dapat menjadi solusi berkelanjutan untuk masa depan pertanian kakao di Ghana dan negara-negara penghasil kakao lainnya.



Sumber : disini

Posting Komentar untuk "Upaya Meningkatkan Produktivitas Kakao dengan Agroforestri"